Selasa, 31 Agustus 2010

Trebuchet

Trebuchet diperkirakan pertama kali ditemukan oleh orang-orang China pada pertengahan abad 5-3 sebelum masehi. Walaupun begitu, tipe trebuchet  yang dibuat oleh orang-orang China tersebut mempunyai prinsip kerja yang berbeda dengan yang digunakan oleh bangsa-bangsa Eropa. Trebuchet China menggunakan prinsip traksi sementara bangsa Eropa menggunakan prinsip counterweight.

Sebuah Trebuchet atau trebucket adalah mesin siege yang digunakan pada Abad Pertengahan untuk menghancurkan benteng/dinding pertahanan ataupun untuk menembakkan proyektil ke atasnya. Senjata ini kadang-kadang disebut "counterweight trebuchet" atau "counterpoise trebuchet" untuk membedakannya dari senjata sebelumnya yang disebut dengan "traction trebuchet", versi asli dengan menggunakan tenaga tarik manusia, bukan “beban pengimbang”.

Trebuchet pengimbang muncul di tanah Kristen dan Muslim di daerah Mediterania di abad ke-12. Dia mampu melemparkan proyektil hingga seberat 350 pound (140 kg) pada kecepatan tinggi ke arah fortifikasi musuh. Kadang-kadang, senjata ini digunakan untuk melemparkan mayat berpenyakit ke arah musuh agar musuh tertular dan ketakutan, ini adalah suatu bentuk senjata biologi di abad pertengahan. “Traction trebuchets” muncul di Cina pada sekitar abad ke-4 SM dan di Eropa pada abad ke-6 Masehi, dan tidak menjadi usang sampai abad ke-16, setelah dikenalkannya mesiu. Trebuchets jauh lebih akurat dari pada catapults abad pertengahan.

Cara Kerja Dasar Trebuchet
Trebuchet bekerja dengan menggunakan prinsip keuntungan mekanis dari pengungkitan untuk menggerakkan batu atau peluru dan lebih jauh lebih akurat dari catapult. Sling dan lengan ayun berada pada posisi vertikal, di mana, biasanya dibantu dengan sebuah pengait, jika sling dilepas, maka melemparkan proyektil menuju target dengan kuat.

Banyak keuntungan telah dibuat dengan Trebuchet. Ilmuwan masih berargumen apakah orang kuno meenggunakan roda untuk menyerap kelebihan kinetis energi dan meletakkan kembali ke peluru. Diketahui bahwa bak-bak, sering diputar di salah satu arah untuk mengarahkan peluru, telah digunakan untuk peluru untuk bergeser, sehingga meningkatkan akurasi.

Mangonel memiliki akurasi yang jauh lebih jelek dari pada Trebuchet (yang diperkenalkan kemudian, sesaat sebelum penemuan dan meluasnya penggunaan bubuk mesiu). Mangonel melemparkan proyektil pada lintasan yang lebih rendah dan pada kecepatan yang lebih tinggi daripada Trebuchet dengan tujuan menghancurkan dinding, daripada melontarkan proyektil di atasnya.


Trebuchets vs. Torsi
Trebuchet sering keliru ditukarkan dengan senjata torsi sebelumnya yang kurang kuat. Perbedaan utama adalah bahwa senjata torsi (contohnya termasuk onager dan ballista) menggunakan tali terpelintir atau benang ikat untuk menghasilkan kekuatan, sedangkan Trebuchet menggunakan “beban pengimbang”, biasanya dipasang jauh lebih dekat dengan titik tumpuan dari pada proyektilnya untuk memberikan keuntungan mekanis, meskipun ini tidak diperlukan. Sebuah Trebuchet juga memiliki sling pemegang proyektil, dan alat untuk melepaskannya di saat yang tepat untuk memaksimalkan jarak jangkau. Trebuchets dan dan senjata torsi digolongkan dalam istilah generik "catapult", yang meliputi segala perangkat bukan-genggam mekanis yang dirancang untuk melantingkan obyek.

Floating Arm Trebuchet
Trebuchet lengan apung adalah varian modern dari Trebuchet. Perbedaan utamanya adalah bahwa ia memiliki gandar tetap pada rangka, gandar terpasang pada roda yang bergulung di trek paralel dengan tanah. Ini menghasilkan pengimbang bergerak di jalur yang lebih langsung ke bawah pada saat dilepaskan, yang dapat meningkatkan energi yang ditransfer ke peluru, sehingga lebih efisien. Lebih sering, pengimbang dipaksakan turun vertikal dengan memaksanya untuk jatuh ke dalam slot vertikal, sehingga memastikan tidak ada gerakan “to-and-fro selama proses pelemparan.

Bagian-bagian utama sebuah Trebuchet dapat dilihat pada gambar:
  1. Frame, bagian ini berfungsi untuk menyangga semua peralatan yang ada di atasnya. Struktur ini biasanya terbuat dari kayu. Logikanya, dengan engineering yang cukup baik pada jamannya, struktur ini harus seringan mungkin dapat dipindahkan/di-bongkar pasang dengan relatif mudah, namun juga cukup kuat untuk menanggung beban-beban yang terjadi pada saat pengoperasiannya.
  2. Long (lever) arm, bagian yang berfungsi untuk sebagai lengan lempar. Logikanya, bagian ini juga harus dibuat seringan mungkin agar dapat mengoptimalkan energi yang telah ‘disimpan’ oleh bagian nomor (3). Hal ini akan diterangkan lebih mendalam nanti.
  3. Counterweight, bagian yang digunakan untuk ‘menyimpan’ energi sebagai penggerak keseluruhan sistem.
  4. Sling, bagian yang berfungsi untuk memperbesar efek percepatan yang didapatkan dari putaran lever arm.
  5. Winch, bagian yang berfungsi untuk menarik lever arm kembali ke posisi awal untuk reload, juga berfungsi sebagai mekanisme pemicu dan pengunci (trigger and lock)
  6. Projectile, benda yang akan dilempar. Biasanya diletakan dalam sebuah kantong kulit.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar