Rabu, 25 Agustus 2010

AS Lebih Banyak Membunuh DIbanding Al Qaeda

NEW YORK — Seorang ulama yang berada di balik rencana pembangunan sebuah masjid di Ground Zero, New York, menyatakan bahwa AS lebih buruk dari Al Qaeda.

Ulama bernama Imam Feisal Abdul Rauf itu mengatakan, Amerika lebih bersalah ketimbang organisasi teroris karena sanksi-sanksi pimpinan AS bertanggung jawab atas kematian setengah juta anak-anak Irak. "Kita cenderung lupa, di Barat, bahwa Amerika Serikat memiliki lebih banyak darah (orang) Muslim di tangannya daripada (yang dilakukan) Al Qaeda terhadap orang non-Muslim yang tidak bersalah," katanya.

Dailymail, Rabu (25/8/2010), melaporkan, komentar Rauf tersebut dibuat dalam sebuah wawancara tahun 2005 dan baru dibahas minggu ini di sebuah blog konservatif Amerika. Seperti dikabarkan, Rauf sedang berupaya untuk membangun sebuah masjid senilai 70 juta poundsterling yang terletak dua blok dari lokasi Twin Towers dulu berdiri. Komentarnya menimbulkan pertanyaan lebih lanjut mengenai apakah dana untuk proyek itu akan berasal dari rezim yang mendukung teroris. Namun, para pemimpin proyek tersebut telah membantah hal itu.

Sebuah jajak pendapat menunjukkan bahwa semakin banyak orang Amerika yang menaruh perhatian terhadap rencana pembangunan masjid di Ground Zero itu. Sebanyak 62 persen responden menolak proyek tersebut padahal pada bulan Juli hanya 54 persen yang menentang.

Komentar Rauf juga mengundang kecaman dari Debra Burlingame, Ketua 9/11 Families for a Strong America. Ia mengatakan bahwa komentar-komentar itu membuatnya merasa muak. "Orang ini di luar sana berkhotbah tentang politik dan melakukan propaganda anti-Amerika," kata dia.

Dalam wawancara tersebut, Rauf mengatakan bahwa setiap perdebatan tentang Islam  terhambat karena audiens Barat belum menghargai kerusakan yang mereka timbulkan terhadap umat Muslim. Dia mengatakan, "Apa yang membuat diskusi itu rumit, secara intra-Islami, merupakan fakta bahwa Barat belum menyadari dan belum membahas masalah tentang kontribusi mereka terhadap banyak ketidakadilan di dunia Arab dan dunia Muslim. Ini merupakan masalah yang sulit untuk didiskusikan dengan audiens Barat. Namun, ini juga sesuatu yang harus dibicarakan dan dikemukakan."

Komentar Rauf yang dimuat di sebuah blog konservatif AS itu muncul saat sebuah jajak pendapat menunjukkan bahwa semakin banyak warga Amerika menaruh perhatian terhadap masjid di Ground Zero. Mayoritas responden menentangnya. Sebanyak 85 persen responden mengatakan, mereka mengikuti berita tentang proyek itu, sebuah lonjakan 34 poin dibanding poin sebulan yang lalu. Sebanyak 62 persen responden sekarang menentang proyek itu, lebih banyak dibanding bulan Juli yang hanya 54 persen.

Kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar