Selasa, 31 Agustus 2010

Al Khalid (MBT 2000)

Al Khalid diproduksi bersama dengan NORINCO (China North Industries Corporation). Tank ini mempunyai “loader” senjata otomatis, yang mengurangi jumlah awak di dalam turret. Sistem NBC dan “explosive reactive armor” menghasilkan survivabilitas pada medan pertempuran. Al Khalid adalah sistem senjata yang sama dengan Seri Type 90-IIM milik China yang oleh sistem Pakistan diberi nama “MBT 2000”. Sistem kontrol penembakan seluruhnya terkomputerisasi dan menghasilkan stabilitas pelacakan target di siang dan malam hari yang dapat digunakan oleh penembak maupun komandan tank. Kemampuan amfibi-nya terbatas dan membutuhkan tambahan sistem snorkel.

Specifications:
Designation: Al Khalid (MBT 2000)
Length: 35.01 ft ; 10.67 m
Width: 11.15 ft ; 3.40 m
Height: 7.55 ft ; 2.30 m
Engine(s): 1 x 8-cylinder 4-stroke water-cooled turbocharged diesel engine generating 1,200 hp.
Weight: 52.9 tons (US Short) ; 48,000 kg
Max Speed: 43 mph ; 70 km/h
Max Range: 267 miles ; 430 km
Armament: 1 x 125mm main gun; 1 x 7.62mm coaxial machine gun; 1 x 12.7anti-aircraft machine gun; 2 x 6 smoke dispensers
Ammunition: 39 x 125mm projectiles; 500 x 12.7mm ammunition; 2,000 x 7.62mm ammunition; 12 x smoke grenades
NBC Protection: Yes
Night Vision: Yes
Crew: 3
Operators: Pakistan

Trebuchet

Trebuchet diperkirakan pertama kali ditemukan oleh orang-orang China pada pertengahan abad 5-3 sebelum masehi. Walaupun begitu, tipe trebuchet  yang dibuat oleh orang-orang China tersebut mempunyai prinsip kerja yang berbeda dengan yang digunakan oleh bangsa-bangsa Eropa. Trebuchet China menggunakan prinsip traksi sementara bangsa Eropa menggunakan prinsip counterweight.

Sebuah Trebuchet atau trebucket adalah mesin siege yang digunakan pada Abad Pertengahan untuk menghancurkan benteng/dinding pertahanan ataupun untuk menembakkan proyektil ke atasnya. Senjata ini kadang-kadang disebut "counterweight trebuchet" atau "counterpoise trebuchet" untuk membedakannya dari senjata sebelumnya yang disebut dengan "traction trebuchet", versi asli dengan menggunakan tenaga tarik manusia, bukan “beban pengimbang”.

Trebuchet pengimbang muncul di tanah Kristen dan Muslim di daerah Mediterania di abad ke-12. Dia mampu melemparkan proyektil hingga seberat 350 pound (140 kg) pada kecepatan tinggi ke arah fortifikasi musuh. Kadang-kadang, senjata ini digunakan untuk melemparkan mayat berpenyakit ke arah musuh agar musuh tertular dan ketakutan, ini adalah suatu bentuk senjata biologi di abad pertengahan. “Traction trebuchets” muncul di Cina pada sekitar abad ke-4 SM dan di Eropa pada abad ke-6 Masehi, dan tidak menjadi usang sampai abad ke-16, setelah dikenalkannya mesiu. Trebuchets jauh lebih akurat dari pada catapults abad pertengahan.

Cara Kerja Dasar Trebuchet
Trebuchet bekerja dengan menggunakan prinsip keuntungan mekanis dari pengungkitan untuk menggerakkan batu atau peluru dan lebih jauh lebih akurat dari catapult. Sling dan lengan ayun berada pada posisi vertikal, di mana, biasanya dibantu dengan sebuah pengait, jika sling dilepas, maka melemparkan proyektil menuju target dengan kuat.

Banyak keuntungan telah dibuat dengan Trebuchet. Ilmuwan masih berargumen apakah orang kuno meenggunakan roda untuk menyerap kelebihan kinetis energi dan meletakkan kembali ke peluru. Diketahui bahwa bak-bak, sering diputar di salah satu arah untuk mengarahkan peluru, telah digunakan untuk peluru untuk bergeser, sehingga meningkatkan akurasi.

Mangonel memiliki akurasi yang jauh lebih jelek dari pada Trebuchet (yang diperkenalkan kemudian, sesaat sebelum penemuan dan meluasnya penggunaan bubuk mesiu). Mangonel melemparkan proyektil pada lintasan yang lebih rendah dan pada kecepatan yang lebih tinggi daripada Trebuchet dengan tujuan menghancurkan dinding, daripada melontarkan proyektil di atasnya.


Trebuchets vs. Torsi
Trebuchet sering keliru ditukarkan dengan senjata torsi sebelumnya yang kurang kuat. Perbedaan utama adalah bahwa senjata torsi (contohnya termasuk onager dan ballista) menggunakan tali terpelintir atau benang ikat untuk menghasilkan kekuatan, sedangkan Trebuchet menggunakan “beban pengimbang”, biasanya dipasang jauh lebih dekat dengan titik tumpuan dari pada proyektilnya untuk memberikan keuntungan mekanis, meskipun ini tidak diperlukan. Sebuah Trebuchet juga memiliki sling pemegang proyektil, dan alat untuk melepaskannya di saat yang tepat untuk memaksimalkan jarak jangkau. Trebuchets dan dan senjata torsi digolongkan dalam istilah generik "catapult", yang meliputi segala perangkat bukan-genggam mekanis yang dirancang untuk melantingkan obyek.

Floating Arm Trebuchet
Trebuchet lengan apung adalah varian modern dari Trebuchet. Perbedaan utamanya adalah bahwa ia memiliki gandar tetap pada rangka, gandar terpasang pada roda yang bergulung di trek paralel dengan tanah. Ini menghasilkan pengimbang bergerak di jalur yang lebih langsung ke bawah pada saat dilepaskan, yang dapat meningkatkan energi yang ditransfer ke peluru, sehingga lebih efisien. Lebih sering, pengimbang dipaksakan turun vertikal dengan memaksanya untuk jatuh ke dalam slot vertikal, sehingga memastikan tidak ada gerakan “to-and-fro selama proses pelemparan.

Bagian-bagian utama sebuah Trebuchet dapat dilihat pada gambar:
  1. Frame, bagian ini berfungsi untuk menyangga semua peralatan yang ada di atasnya. Struktur ini biasanya terbuat dari kayu. Logikanya, dengan engineering yang cukup baik pada jamannya, struktur ini harus seringan mungkin dapat dipindahkan/di-bongkar pasang dengan relatif mudah, namun juga cukup kuat untuk menanggung beban-beban yang terjadi pada saat pengoperasiannya.
  2. Long (lever) arm, bagian yang berfungsi untuk sebagai lengan lempar. Logikanya, bagian ini juga harus dibuat seringan mungkin agar dapat mengoptimalkan energi yang telah ‘disimpan’ oleh bagian nomor (3). Hal ini akan diterangkan lebih mendalam nanti.
  3. Counterweight, bagian yang digunakan untuk ‘menyimpan’ energi sebagai penggerak keseluruhan sistem.
  4. Sling, bagian yang berfungsi untuk memperbesar efek percepatan yang didapatkan dari putaran lever arm.
  5. Winch, bagian yang berfungsi untuk menarik lever arm kembali ke posisi awal untuk reload, juga berfungsi sebagai mekanisme pemicu dan pengunci (trigger and lock)
  6. Projectile, benda yang akan dilempar. Biasanya diletakan dalam sebuah kantong kulit.


Selongsong Peluru

Selongsong peluru adalah benda yang merupakan wadah yang yang membungkus proyektil peluru dan terdiri dari propelan (biasanya bubuk mesiu), rim, dan primer. Bubuk mesiu berfungsi sebagai pencetus ledakan yang mendorong proyektil peluru dengan energi kinetik. Selongsong peluru baru di kenal pada penggunaan amunisi senjata api modern. Senapan api jenis awal seperti senapan kopak, senapan lontak atau pemuras belum mengenal penggunaan "selongsong" pada sebuah peluru.
Bagian-bagian selongsong peluru

Selongsong peluru secara kedap udara mengunci ruang pembakaran amunisi dari segala arah kecuali pada bagian bawah selongsong tersebut. Setelah pelatuk senapan ditarik, pin pemicu tembakan akan memukul primer (lihat keterangan gambar) dan memicunya, percikan api yang terjadi akibat pikulan pin pada primer akan membakar gas pada bubuk mesiu. Gas yang terbakar dari bubuk mesiu mendorong proyektil peluru lepas dari selongsong-nya. Setelah peluru terlepas, tekanan pada selongsong akan hilang menjadikan selongsong tersebut terlontar keluar dari ruang pembakaran.

Kekeliruan bahasa

Masyarakat awam umumnya menyebut rangkaian amunisi secara utuh sebagai "peluru", di mana proyektil peluru, selongsong peluru, mesiu, dan primer termasuk di dalam sebuah "peluru". Hal ini sebenarnya salah, karena istilah "peluru" sebenarnya hanya mengacu pada bagian proyektil dari amunisi tersebut, atau anak peluru yang ditembakkan, bukan keseluruhan dari amunisi tersebut. Istilah lainnya dari bidang senjata roket adalah hulu ledak.

Selongsong peluru modern
Mekanisme senjata otomatis dan semi-otomatis (di mana proses keluar masuknya peluru dari senjata adalah secara otomatis) kadang-kadang merusak selongsong peluru dalam proses pelontarannya. Kuningan adalah meterial yang biasa dipakai dalam pembuatan selongsong, yang tahan terhadap korosi dan cukup elastis untuk digunakan berkali-kali dalam proses pengisian-ulang sebuah senjata api. Namun beberapa amunisi "kualitas rendahan" seperti beberapa produksi amunisi militer (biasanya produksi negara-negara sekitar balkan) terbuat dari besi, karena besi lebih murah dari kuningan.

Layaknya standar militer tipikal yang mempertimbangkan bahwa selongsong persenjataan ringan cukup untuk sekali pakai, pengurangan dari segi elastisitas adalah pilihan yang mereka ambil, walaupun berat dari selongsong berdampak pada banyaknya jumlah amunisi yang dapat dibawa oleh seorang prajurit. Dampak pengurangan elastisitas selongsong peluru adalah dapat meledaknya lapisan karbon dari mesiu di sekitar selongsong besi yang kemudian masuk ke ruang pembakaran dan membuat pengeluaran proyektil menjadi sulit, dalam artian umum, senjata tersebut "macet". Ini adalah salah satu problem dari senjata-senjata milik negara-negara Pakta Warsawa, yang didesain memiliki toleransi ruang pembakaran yang lebih besar dibanding senjata milik negara-negara NATO.

Selongsong besi dari sebuah amunisi sering dilapisi dengan lapisan tipis polimer ataupun tembaga yang melindunginya terhadap korosi. Beberapa amunisi juga terbuat dari alumunium. Walaupun lebih elastis dari pada besi, namun kurangnya daya tarik dari alumunium saat proses isi-ulang menghambat proses pengisian ulang senjata.

Amunisi hampa
Sebuah selongsong yang berisi propelan tanpa menggunakan proyektil peluru disebut peluru hampa atau peluru kosong, di mana saat primer terpukul, hanya akan terdengar suara ledakan tanpa adanya proyektil yang ditembakkan senapan.

Penggunaan peluru hampa tidak boleh dianggap tidak berbahaya bila ditembakkan dalam jarak dekat. Di industri perfilman Hollywood, tercatat dua kematian aktor yang tidak menyadari bahaya tersebut. Yang pertama adalah aktor Jon-Erik Hexum yang juga meninggal akibat menembakkan peluru hampa dalam jarak sangat dekat ke kepalanya sendiri saat proses syuting serial televisi Amerika Serikat Cover Up pada tahun 1984.

Kasus kedua adalah Brandon Lee, anak dari aktor legendaris Bruce Lee akibat dari peluru kosong pada tahun 1993. Hal ini terjadi amunisi yang digunakan dalam syuting film tersebut ditembakkan dalam jarak dekat dan hanya dikosongkan dari mesiu, namun masih menggunakan proyektil peluru yang terpasang di amunisi. Brandon Lee meninggal karena primer yang digunakan masih dapat memicu ledakan kecil yang mendorong peluru keluar dari senapan dan mengenai abdomen Brandon Lee.

MAC-10

MAC-10 bernama resmi M10 (Military Armament Corporation Model 10), adalah pistol otomatis ringkas yang memiliki kemampuan menembak full-otomatis, dengan sistem blowback hasil pengembangan Gordon B. Ingram pada tahun 1964.

Kebanyakan pistol mesin memiliki aksesori tambahan untuk meningkatkan kinerjanya, seperti peredam suara (sound suppressor), perpanjangan magazen, pegangan depan, dan popor bahu. Beberapa pistol otomatis terkenal adalah seri MAC-10 dan MAC-11 buatan Amerika dan seri Uzi buatan Israel.

Desain
Bahan yang terbuat dari baja dan sistem telescopic bolt pada bagian larasnya menjadikan bobot senjata ini ringan dan ringkas. Laras MAC-10 ini dapat dilengkapi dengan peredam suara (sound suppressor), peredaman suara tembakan berfungsi tanpa mengurangi kecepatan tembak peluru. Peredam suara produksi awal produksi SIONICS memiliki panjang 290,57 mm, diameter 54.10 mm dengan berat 0,54 kg (540 gram).

Penamaan
Nama MAC-10 adalah nama yang dikenal untuk senjata ini, nama ini dipakai oleh para Title II (ditributor, penulis artikel, dan kolektor untuk jenis senjata yang pengawasannya dilakukan ketat di Amerika Serikat)), nama resminya adalah M10, ironisnya perusahaan pembuat tidak pernah mencantumkan nama MAC-10 dalam katalog penjualan mereka.

Varian
MAC-10 menggunakan peluru .45 ACP, varian lain menggunakan peluru 9 x 19 mm Parabellum / Luger adalah MAC-10/9. MAC-11 (M-11A1) adalah varian dari MAC-10 dengan bentuk yang lebih ringkas, menggunakan peluru .380 ACP. Kemudian M-11/9 yang merupakan hasil modifikasi M-11 dengan ciri memiliki bagian receiver lebih panjang menggunakan peluru 9 mm, khusus varian ini diproduksi oleh Cobray Company, Amerika Serikat. Varian lain yaitu MPA-10 diproduksi oleh Masterpiece Arms, MAX upper produksi Lage Manufacturing, varian ini dilengkapi dengan Picatinny rail, laras tipe 22LR, bolt dan magazen yang dapat diubahsuaikan.

Pengguna
Chili
Kolombia
Republik Dominika
Saudi Arabia
Spain: Berbagai kesatuan Polisi.
United Kingdom
United States: Digunakan di Perang Vietnam oleh LRRP dan Navy SEAL

Tipe : Pistol otomatis
Negara asal :     Flag of the United States.svg Amerika Serikat

Masa penggunaan : 1970–1975
Perancang : Gordon B. Ingram
Tahun :    1964
Produsen : Military Armament Corporation
Diproduksi : 1970–sekarang

Spesifikasi
Berat : 2,84 kg (Kosong tanpa peredam suara)
Panjang : 269 mm tanpa popor, 295 mm popor dilipat, 548 mm popor dibuka. 545 mm popor dibuka dengan peredam suara / 798 mm popor dibuka dengan peredam suara.
Panjang Laras : 146 mm
Magazen : .45 ACP 9 x 19 mm Parabellum
Rata² tembakan : 1,090 (9 mm), 1,145 (.45 ACP) peluru/menit
Kecepatan peluru : 366 meter/detik (m/s) untuk peluru 9mm, 280 m/s untuk peluru .45 ACP
Jarak efektif : 50 m (.45 ACP), 80 m (9mm Parabellum)
Jarak jangkauan : 100 m (for .45 ACP)
Amunisi : Magazen box isi 30 butir peluru .45 ACP Magazen box isi 30 butir peluru 9x19mm
Alat bidik : Besi

Sturmgewehr 44

Maschinenpistole 43, Maschinenpistole 44 atau Sturmgewehr 44 (MP43, MP44 dan StG44) adalah senapan otomatis selective-fire yang dikembangkan oleh Jerman pada Perang Dunia II, dalam program Maschinenkarabiner (karabin mesin) mereka. Senapan ini dianggap sebagai senapan serbu pertama di dunia.

MP43, MP44 dan StG 44 adalah senapan yang hampir serupa, dengan sedikit perbedaan pada produksi dan waktu pembuatan. Ketiganya dikembangkan dari Mkb 42(H). Perbedaan nama ini karena rumitnya penamaan senjata pada era Nazi Jerman. 'StG' adalah singkatan dari sturmgewehr (senapan serbu, assault rifle), yang menggabungkan sifat-sifat karabin, submachine gun, dan senapan otomatis. Setelah dipakainya StG 44, istilah ini menjadi lumrah untuk mendeskripsikan tipe senjata semacam ini.

Senapan ini memakai peluru 7,92 x 33 mm, yang juga dikenal dengan nama 7,92 mm Kurz (kurz berarti 'pendek'). Peluru ini adalah modifikasi dari peluru standar 7,92 × 57 mm Mauser. Melalui kombinasi dengan kemampuan selective-fire, senjata ini menghasilkan semburan setingkat submachine gun, dengan akurasi dan daya setingkat senapan Karabiner 98k pada jarak dekat. Walau begitu, StG 44 memiliki jangkauan dan daya yang lebih rendah daripada senapan-senapan pada era itu. Karakter ini mengikuti hasil studi yang dipakai oleh Wehrmacht pada saat itu, yaitu bahwa hampir semua pertempuran terjadi pada jarak kurang dari 300 meter dan mayoritas kurang dari 200 meter. Senapan lain dianggap terlalu besar kekuatannya. StG 44 berhasil membuktikan keunggulannya pada Front Timur sewaktu ia banyak dipakai dan dianggap lebih baik daripada senapan lain pada saat itu.

Sebelum memakai nama MP44 atau StG 44,dia menyandang nama Maschinenkarabiner 43. Senapan tersebut pada awalnya tidak diresmikan oleh Hitler sebelum menunjukan aksinya di Front Timur. Setelah menunjukan kehebatanya, Maschinenkarabiner 43 pun akhirnya diresmikan oleh Hitler pada tahun 1943 dan mengganti namanya menjadi MP43 dan kelak MP44 atau StG 44. Sebenarnya pemakaian MP44 terbilang "sembunyi-sembunyi". Hal tersebut dikarenakan jika saja Hitler tidak senang dengan senjata tersebut. Angkatan bersenjata Nazi yang menerima senjata tersebut pertama kali adalah SS (Schutzstaffel). Senjata ini pun juga menjadi favorit SAS Inggris dan "Light Support Weapon" bagi SAS apabila persediaan peluru Sten atau Bren mereka habis.

Tipe : Senapan serbu
Negara asal : Jerman

Masa penggunaan : July 1944–May 1945
Digunakan oleh : Jerman pada perang Perang Dunia II

Diproduksi : July 1944–May 1945
Jumlah produksi : 425.977

Spesifikasi
Berat : 5.22 kg
Panjang : 940 mm (37 in)
Panjang Laras : 419 mm (16.5 in)
Magazen : 7.92 x 33 mm (7.92 mm Kurz)
Kaliber : 8 mm (.31 in)
Mekanisme : Operasi gas, bolt miring
Rata² tembakan : 500-600 butir/detik
Kecepatan peluru : 685 m/s
Jarak efektif : 700 meter
Amunisi : Magazen box 30-butir
Alat bidik : Belakang V-notch, depan tiang

Pengeboman Pearl Harbour

Pengeboman Pearl Harbor, merupakan peristiwa yang membawa Amerika Serikat kepada Perang Dunia II di daerah Pasifik. Pengeboman ini dilakukan pada tanggal 7 Desember 1941. Kala itu Angkatan Laut Jepang menyerang markas AL Amerika Serikat secara tiba-tiba di Hawai'i. Hasil serangan ini ialah rusaknya atau tenggelamnya +/- 20 kapal tempur Amerika, 188 pesawat terbang rusak dan 2.403 korban jiwa. Di pihak Jepang, Jepang 'hanya' kehilangan 55 pesawat tempur dari 441 pesawat tempur yang dipakai. Setelah peristiwa ini, Jepang baru menyatakan perang kepada Amerika Serikat dan memulai kampanye militernya di Asia-Pasifik Raya.

Pada 26 November 1941 angkatan yang terdiri atas enam kapal induk diperintah oleh Wakil Laksamana Chuichi Nagumo Jepang meninggalkan Teluk Hitokappu di Kepulauan Kuril dan menuju ke Pearl Harbor tanpa melakukan hubungan radio langsung apapun.

Pada pagi 7 Desember 1941, kapal terbang angkatan tersebut mengebom semua pangkalan militer Amerika Serikat di kepulauan Hawaii (terbesar merupakan pangkalan udara Angkatan Darat Amerika Serikat di pangkalan militer Angkatan Udara Hickam), dan kebanyakan kapal yang berlabuh di pelabuhan Pearl, termasuk "Barisan Kapal Tempur". Hampir semua kapal terbang Amerika dimusnahkan di atas tanah; hanya beberapa pejuang berhasil lolos dan bertempur. Dua belas kapal perang dan kapal lain ditenggelamkan atau rusak, 188 kapal terbang dimusnahkan, 155 telah rusak dan 2.403 orang Amerika kehilangan nyawa mereka. Kapal perang USS Arizona diledakkan dan tenggelam menyebabkan 1.100 orang kehilangan jiwa, hampir separuh dari orang Amerika yang mati. Badannya diabadikan menjadi tugu peringatan kepada mereka yang tewas pada hari itu, kebanyakan dari mereka diabadikan di dalam kapal tersebut.

Tembakan Amerika pertama dilepaskan pada Perang Dunia II dan korban pertama serangan Pearl Harbor sebenarnya terjadi saat USS Ward menyerang dan menenggelamkan kapal selam mini Jepang. Terdapat lima kapal selam mini kelas Ko-hyoteki yang merancang untuk mentorpedo kapal Amerika Serikat saat pengeboman dimulai. Tidak satupun kapal selam tersebut berhasil kembali, dan hanya empat dari lima yang dijumpai semenjak itu. Dari sepuluh kelasi kapal selam tersebut, sembilan mati dan hanya seorang selamat , Sakamaki Kazuo, yang ditangkap; dia merupakan tahanan perang pertama yang ditangkap oleh pihak Amerika dalam Perang Dunia II.

Analisis gambar terkini oleh Institut Angkatan Laut Amerika Serikat - United States Naval Institute menunjukkan bahwa terdapat kemungkinan besar salah sebuah kapal selam mini telah berhasil memasuki pelabuhan, dan berhasil menembakkan torpedo ke arah USS West Virginia. Kedudukan terakhir kapal selam ini tidak diketahui.

Kapal induk Jepang yang terlibat dalam serangan tersebut adalah: Akagi, Hiryu, Kaga, Shokaku, Soryu, Zuikaku. Semuanya memiliki sejumlah 441 kapal terbang, termasuk pejuang, pengebom-torpedo, pengebom penyelam dan pengebom-pejuang (fighter-bombers). Dari semuanya, 29 musnah dalam pertempuran. Kapal terbang menyerang dalam dua gelombang, dan Nagumo memutuskan untuk membatalkan serangan ketiga untuk mundur.

Serangan pertama terhadap Pearl Harbor adalah pada pukul 07:53 tanggal 7 Desember, Waktu Hawai'i ataupun pukul 03:23 tanggal 8 Desember Waktu Jepang (lihat Nota Pasukan Penyerang Pearl Harbor). Militer Jepang mulai memasuki perbatasan Jajahan Baru Hong Kong pada subuh 8 Desember 1941. Hong Kong Time adalah satu jam belakang Masa Kemenangan Jepang, dengan itu serangan pada Pearl Harbor merupakan sebagian perperangan pentas luas serangan hampir serentak dan bukannya permulaan —24 jam sebelum serangan di Asia— gambaran yang mungkin kelihatan jika sekilas melihat tanggal.

Strategi
Tujuan serangan Pearl Harbor adalah untuk melumpuhkan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pasifik, walaupun untuk sementara. Laksamana Isoroku Yamamoto sendiri menyatakan bahwa serangan yang berhasil sekalipun hanya memberikan setahun dua tahun kebebasan bertindak. Jepang telah terlibat dalam perperangan dengan Cina selama beberapa tahun (bermula pada tahun 1937) dan telah merampas Manchuria beberapa tahun sebelumnya. Rancangan untuk serangan Pearl Harbor untuk menyokong kelanjutan ketentaraan lanjut bermulai pada Januari 1941, dan latihan untuk misi berlangsung pada pertengahan tahun saat proyek ini dianggap layak setelah perselisihan sesama tentara laut Kekaisaran (Imperial Navy infighting).

Sebagian dari rancangan Jepang untuk serangan ini termasuk memutuskan perundingan dengan Amerika Serikat sebelum (dan hanya sebelum) serangan tersebut. Duta dari Kedutaan Jepang di Washington, termasuk wakil istimewa Kurusu Saburu, telah mengadakan perbincangan lanjut dengan Departemen Negara mengenai reaksi Amerika Serikat terhadap pergerakan Jepang ke Indochina pada musim panas. Hanya sebelum serangan, perutusan panjang dengan tujuan mengantarkannya dari Kedutaan ke Kantor Urusan Luar Negeri di Tokyo, dengan tujuan untuk mengantarkannya ke Sekretaris Hull sejurus sebelum serangan dijadwalkan. Disebabkan enkripsi yang sulit, tangan kanan Kedutaan gagal melakukannya; perutusan panjang memutuskan perundingan diantarkan lama setelah waktu yang sepatutnya, dan lama selepas serangan telah bermulai. Kelewatan penyampaian nota tersebut menambah kemarahan Amerika Serikat terhadap serangan tersebut, dan sebab utama bagi gambaran terkemuka Roosevelt sebagai "… tanggal yang akan abadi dalam kekejian". Yamamoto kelihatannya setuju; dia juga tidak gembira dengan kesalahan waktu. Dia dikatakan telah berkata, "Saya bimbang apa yang kita lakukan adalah membangunkan raksasa yang tidur dan memberikannya tekad yang dashyat", tetapi ini dikatakan petikan yang dicipta untuk filem, Tora! Tora! Tora!. Walaupun petikan itu bukan disebut oleh Yamamoto, ia kelihatannya menggambarkan perasaannya mengenai serangan tersebut.
Barisan Kapal Tempur memberikan kepadatan sasaran yang menarik.

Kedua bagian perutusan akhir telah dinyah-enkripsi oleh Amerika Serikat lama sebelum Kedutaan Jepang berhasil melakukannya, dan nyah-enkripsi bagian kedua yang menyebabkan Jenderal George Marshall untuk menghantar peringatan terkenalnya ke Hawaii pada pagi — yang sebenarnya diantar oleh, penunggang sepeda perutusan Jepang kelahiran Amerika, kepada Jenderal Walter Short di Pearl Harbor beberapa jam selepas serangan berakhir (terdapat kesulitan dengan komunikasi Militer, dan kelewatan penghantaran akibat kabel perdagangan, dan entah bagaimana kehilangan tanda "PENTING" dalam penghantarannya).

Dampak sesaat
Dari segi tujuan strategi serangan ke atas Pearl Harbor merupakan, dalam tempo singkat ke serdahana, kejayaan gemilang yang melampaui mimpi terbaik perancangnya dan mempunyai sedikit yang setanding dengannya dalam sejarah ketentaraan di era apapun. Disebabkan kehilangan yang parah di Pearl Harbor dan penjajahan lanjutan Jepang di Filipina, dalam tempo enam bulan berikutnya, angkatan laut Amerika Serikat hampir gagal memainkan peranan penting dalam pentas Asia Perang Dunia II. Dengan Angkatan Pasifik Amerika Serikat hampir keluar dari perkiraan, pihak Jepang bebas dari kebimbangan mengenai kekuasaan laut Pasifik lain. Jepang terus menjajah Asia Tenggara, seluruh barat daya Pasifik dan mengulurkan cengkeramannya jauh ke Samudera Hindia.

Dampak jangka panjang
Bagaimanapun, dalam jangka masa panjang serangan ke atas Pearl Harbor merupakan malapetaka strategis bagi Jepang. Malah Laksamana Yamamoto Isoroku, yang mencetuskan ide menyerang Pearl Harbor, telah meramalkan bahwa sungguhpun dengan kejayaan menyerang Angkatan Amerika Serikat tidak akan dan tidak mampu memenangkan peperangan dengan Amerika Serikat, sebab kemampuan pengeluaran Amerika terlalu besar. 

Salah satu tujuan Jepang adalah untuk memusnahkan tiga kapal induk Amerika Serikat yang diletakkan di Pasifik, tetapi tiada ketika serangan terjadi — Enterprise dalam perjalanan pulang, Lexington telah berlayar keluar beberapa hari sebelumnya, dan Saratoga berada di San Diego selepas pengubah-suaian di Galangan Angkatan Laut Puget Sound. Merusak kebanyakan kapal perang Amerika Serikat dari bertugas, dianggap secara meluas— oleh tenteAngkatan Laut dan pemerhati sedunia —sebagai keberhasilan cermelang bagi pihak Jepang. Kehilangan kapal perang meninggalkan AL AS tiada pilihan kecuali meletakkan keyakinan mereka pada kapal induk dan kapal selam, yang merupakan kebanyakan yang tinggal—dan ini merupakan peralatan dengan mana AL AS menghentikan dan kemudian mengundurkan kemajuan Jepang. Kehilangan kapal perang sebenarnya tidak sepenting yang dipikirkan oleh semua orang sebelum (di Jepang) dan selepas serangan (di Jepang dan Amerika Serikat).

Kemungkinan yang paling penting, serangan Pearl Harbor bertindak sebagai katalisator yang menggerakkan sebuah negara untuk bertindak serta merta yang tidak mungkin dapat dilakukan oleh perkara lain. Dalam waktu semalam saja, ia menyatukan seluruh Amerika dengan tujuan berperang dan memenangkan peperangan dengan Jepang, dan kemungkinan mendorong kedudukan penyerahan tanpa syarat yang ditekankan oleh pihak Sekutu. Sebagian sejarawan percaya bahwa Jepang tetap akan kalah, tanpa memandang samaada depot minyak dan kedai mesin dimusnahkan atau sekiranya kapal induk berada di pelabuhan dan ditenggelamkan.
 
Tindakan pembalasan Amerika Serikat
Pada 8 Desember 1941, Kongres Amerika Serikat menyatakan perang atas Jepang dengan Jeannette Rankin yang merupakan orang yang satu-satunya tak setuju atas pernyataan itu. Franklin D. Roosevelt menandatangani pernyataan perang tidak lama kemudian, menggelar hari sebelumnya "tanggal yang akan kekal dalam keburukan." Pemerintah Amerika Serikat meneruskan pengerahan tentara, dan mulai beralih kepada ekonomi perang.

Permasalahan terkait adalah kenapa Jerman Nazi menyatakan perang atas Amerika Serikat pada 11 Desember 1941 sejurus selepas serangan Jepang. Hitler tidak perlu melakukannya di bawah syarat blok Poros, tetapi tetap melakukannya. In pastinya menggandakan kemarahan penduduk Amerika dan membenarkan Amerika Serikat untuk menningkatkan sokongannya terhadap Britania Raya, yang melewatkan sedikit tempo tindakan pembalasan Amerika atas kekalahan di Pasifik.

Kepentingan dalam sejarah
Pertempuran ini, sebagaimana Pertempuran Lexington dan Concord, mempunyai dampak terhadap sejarah. Ia hanya mempunyai sedikit dampak militer akibat kegagalan angkatan laut Jepang untuk menenggelamkan kapal induk Amerika Serikat, tetapi sungguhpun sekiranya kapal induk telah ditenggelamkan tidak akan membantu Jepang dalam jangka masa panjang. Serangan tersebut membuat Amerika Serikat terlibat penuh dan ekonomi pengilangan dan pelayanannya yang besar kepada Perang Dunia II, mendorong pada kekalahan blok Poros sedunia. Saat mendengar bahwa serangan atas Pearl Harbor akhirnya telah melibatkan Amerika Serikat ke dalam peperangan, Perdana Menteri Britania Raya, Winston Churchill, menulis "Dengan emosi dan penuh perasaan yang puas, saya baring ke pembaringan dan tidur dengan tidur orang yang diselamatkan dan bersyukur". (Sir Winston Churchill – The Second World War, jilid 3, halaman 539)". Kemenangan pihak Sekutu dalam pertempuran ini dan kebangkitan Amerika Serikat sebagai kuasa besar dunia telah membentuk politik internasional sejak saat itu.

Pranala :
Pusat Sejarah Angkatan Laut AS
Laporan CinCP mengenai Pearl Harbor
The Attack on Pearl Harbor

9K32 Strela-2

9K32 "Strela-2" (bahasa Rusia: 9К32 "стрела-2" - panah, kode NATO SA-7 "Grail") adalah peluru kendali darat ke udara ketinggian rendah jinjing, yang diluncurkan dari pundak, yang setara dengan REDEYE Amerika Serikat, dengan hulu ledak high explosive dan penuntun infra merah pasif. SA-7 adalah generasi pertama peluru kendali anti pesawat jinjing produksi Uni Sovyet, dan dioperasikan pertama kali pada tahun 1968. 

Walaupun SA-7 mempunyai keterbatasan dalam hal jarak jangkau, kecepatan, dan ketinggian, penggunaanya dapat memaksa pilot pesawat yang menyerang untuk terbang lebih tinggi dari ketinggian efektifnya dan menyebabkan risiko untuk terdeteksi radar lawan atau sistem anti pesawat yang lain lebih tinggi. SA-7 adalah peluru kendali pemburu ekor  pesawat yang kemampuanya tergantung dari kepandaian peluncur untuk mengunci panas yang disemburkan oleh pesawat lawan setelah melintas. Hal ini biasanya dianggap terlambat, karena setelah pesawat melintas berarti serangan dari pesawat tersebut kemungkinan besar sudah dilakukan.

Versi laut dari rudal ini disebut SA-N-5

Tipe : Man portable surface-to-air missile launcher
Negara asal : Uni Soviet

Masa penggunaan : 1968 - sekarang
Perancang : KBM (Kolomna)
Tahun : 1964

Spesifikasi
Berat :    9.8 kg (Strela-2M missile) 15 kg (system, ready to fire)
Panjang : 1.44 m
Diameter : 72 mm
Jarak jangkauan : 3700m (Strela-2) 4200m (Strela-2M)
Hulu ledak : 1.15kg directed-energy blast fragmentation warhead (Strela-2M), 370g HE content.
Mekanisme ledakan : non-delay impact and grazing fuzes, 14–17 second delay self-destruct.
Wingspan : 0.3 m
Ketinggian terbang : 50–1500 m (Strela-2) 50–2300m (Strela-2M)
Kecepatan : 430m/s (Strela-2) 500m/s (Strela-2M)
Sistem penuntun : Proportional navigation logic

Pranala :
http://www.new-factoria.ru/missile/wobb/strela_2m/strela_2m.shtml
http://www.new-factoria.ru/missile/wobb/strela_2m/shema.htm

Senin, 30 Agustus 2010

Arjun - Military Tanks

Arjun  merupakan tank domestik pertama milik India. Mendapat pengalaman tak ternilai dalam produksi lokal di bawah lisensi tank Vijayanta (tank Mk 1 milik Vickers Defense Systems Inggris), Defense Research and Development Organization (DRDO) India mulai membuat desain dan memproduksi MBT (Main Battle Tank) sendiri untuk memenuhi kebutuhan penggantian tank di Angkatan Darat India. Hasilnya adalah Arjun yang merupakan usaha yang luar biasa bagi industri lokal India, dengan bantuan dari Jerman dan Belanda. Sayangya terjadi pembengkakan dana dan beberapa kali penundaan dalam proyek ini.

Purwarupa Arjun pertama diperkenalkan pada tahun 1984 dan didesain menjadi MBT seberat 40 ton yang dilengkapi dengan meriam utama 105 mm standar-industri. Tetapi akhirnya diubah menjadi tank seberat 50 ton dengan meriam utama yang lebih besar dan potensial sebesar 120 mm. Dari luar, tank ini mempunyai kesamaan dengan tank-tank lain pada tank generasi sekarang ini. Tank ini diawaki oleh 4 orang dan sopirnya berada di “hull”. Desainnya mempertahankan kerendahan hati dan dilengkapi dengan 7 roda di tiap sisi track-nya dengan beberapa lapis baja di bagian atas-nya. Tangki bahan bakar eksternal dapat dibawa di bagian belakang tank untuk meningkatkan jarak jangkau. Persenjataannya terdiri dari meriam utama 120mm dengan sebuah senjata mesin 7.62 mm yang terpasang secara koaksial. Selain itu terdapat senjata mesin anti-pesawat tunggal 12.7mm (kaliber 50) yang dipasang pada puncak “turret”. Total 39 proyektil amunisi 120mm dibawa dalam kontainer khusus dan terpisah dari awak sehingga meningkatkan tingkat keselamatan awak.

Tenaga tank dihasilkan dari mesin disel berpendingin-air MTU 838 Ka 501 series turbocharged yang menghasilkan sekitar 1.400 tenaga kuda. Mesin dengan tenaga lebih besar sekitar 1500 tenaga kuda saat ii masih dalam pengembangan. Perhatian khusus juga diberikan pada sistem kontrol-penembakan yang dihubungkan dengan sistem suspensi rumit dan komponen stabilisasi senjata yang menjadikan Arjun mempunyai kemampuan “first hit” yang sangat baik jika dibandingkan dengan tank lain segenerasi. Beberapa kemampuan amfibi juga telah ditunjukkan.

Telah diharapkan bahwa sasis Arjun akan digunakan pada banyak sekali mesin/kendaraan lain yang masih berhubungan. Diantaranya adalah kendaraan purwarupa “armored recovery”, “armored reconnaissance”, self-propelled gun, dan kendaraan pertahanan udara (anti-pesawat). Serta sebuah kombinasi menarik antara turret Arjun dan sasis kelas T-72 untuk membentuk Tan EX.

Akan tetapi, karena lambatnya perkembangan program Arjun, India memutuskan untuk membeli MBT buatan Rusia dalam jumlah besar untuk sementara, untuk mengantisipasi bertambahnya jumlah kendaraan lapis baja milik Pakistan. Sekitar 32 Tank Arjun telah dibuat termasuk sebuah purwarupa dan 12 model. Direncanakan India akan memesan 125 tank Arjun yang merupakan jumlah yang sangat kecil dibandingkan dengan perkiraan awal sebanyak 1000-2000 tank pada awal proyek di tahun 1970an.

Specifications:
Designation: Arjun (Lion)
Length: 33.43 ft; 10.19 m
Width: 12.60 ft; 3.84 m
Height: 7.61 ft; 2.32 m
Engine(s): 1 x MTU 838 Ka 501 12-cylinder liquid-cooled turbocharged diesel engine generating 1,400hp @ 2,500rpm.
Weight: 64.6 tons (US Short); 58,600 kg
Max Speed: 42 mph; 67.6 km/h
Max Range: 300 miles; 483 km

Armament:
1 x 120mm rifled main gun
1 x 12.7mm (.50 caliber) AA machine gun
1 x 7.62mm (.30 caliber) coaxial machine gun
12 x smoke grenade dischargers

Ammunition:
39 x 120mm projectiles
3,000 x 7.62mm ammunition
1,000 x 12.7mm (.50 caliber) ammunition
12 x smoke grenades

NBC Protection: Yes
Night Vision Yes
Crew: 4
Operator: India

Chariot

Chariot (kereta kuda), setidaknya di Barat, lebih terkait erat dengan peradaban Mesir Kuno daripada yang lain - walaupun desainnya muncul dalam berbagai bentuk dengan berbagai pasukan sepanjang sejarah. Dalam konsep, desain chariot mirip di berbagai pasukan (ia diwakili komponen medan pertempuran yang ringan, bergerak cepat bagi semua pasukan). Ia digunakan langsung pada medan perang, namun dapat disesuaikan bedasarkan keperluan.

Chariot Sumeria merupakan penggabungan dari teknik produksi dari Mesir dan Hittite. Desain yang dihasilkan cukup unik, memanfaatkan empat kuda, tidak seperti Mesir yang memakai dua kuda dan memakai empat roda tidak seperti kebanyakannya. Pengaruh dari Hittite pada chariot Sumeria adalah pemakaian lapis baja pada ruang kusir dan di mana tentara tambahan berdiri. Kereta Sumeria yang dilaporkan sebagai yang paling “kejam” sejajar dengan desain Mesir.

Chariot juga muncul dipakai sampai ke timur di Dinasti Cina, yang berasal dari daerah Indo-Eropa. Chariot dalam budaya Cina merupakan salah satu benda yang sangat di”tinggikan” karena tingginya biaya untuk mendapatkan kuda penarik chariot. Chariot Cina dirancang untuk mengangkut tiga orang ke peperangan (yang bertentangan dengan adat di dunia barat yang hanya dapat mengangkut dua pasukan) dan termasuk pasukan petarung (warior) (yang dapat turun dari kereta untuk bertempur atau menembakkan panah), kusir (mengendalikan dua kuda atau lebih) dan seorang pelayan warior (menyiapkan anak panah dan pada umumnya akan melakukan apa saja agar tuannya tetap selamat dalam pertempuran).

Kecepatan maksimal chariot bergantung pada jenis kuda yang digunakan untuk menariknya, serta desain “cab” (kereta) dan rodanya. Beberapa peradaban menggunakan keledai, tetapi yang lain lebih memilih kuda khusus (yang kuat dan cepat).

Desain kereta juga berbeda-beda dari berbagai peradaban dan beberapa di antaranya memakai desain gandar (axle) yang rumit, fitur stabilitas, penggunaan baja dan penggunaan roda empat, bukan dua yang tradisional. Dalam bentuk yang lebih ganas, chariot bersabit-besar mempunyai senjata dengan bilah (blade) yang sangat besar di pusat roda dan dapat dirakit. Blade (bilahnya) dirancang untuk melukai para pasukan yang berdiri di dekatnya dengan mudah dan hanya meninggalkan imajinasi mengenai pembunuhan besar-besaran yang dicapai di medan perang dengan chariot ini. Tentu saja, dalam perkembangannya blade ini dapat dipasang pada dua sisi roda.

Walaupun pada awalnya dianggap sebagai persenjataan teror di garis depan seluruh pasukan, chariot memiliki kekurangan. Jika pada saat kondisi yang mengharuskan chariot untuk mundur atau melarikan diri, dia dapat melukai pasukan (teman) yang lain. Hal ini tentu saja dapat mengakibatkan kerugian besar di pihak sendiri.

Designation: chariot
Classification Type: War Chariot
Introduction: Not Available
Dimensions:
Weight: Various
Crew: 1 to 3 personnel
Users: Sumer, Egypt, Britannia, Seleucid Empire and Hittites among others.
Variants: Some were powered by one steed whilst others used two, three or even four horses depending on region and operator.

Minggu, 29 Agustus 2010

AK-47

AK-47 (singkatan dari Avtomat Kalashnikova 1947, Rusia: Автомат Калашникова образца 1947 года) adalah senapan serbu yang dirancang oleh Mikhail Kalashnikov, diproduksi oleh pembuat senjata Rusia IZhMASh, dan digunakan oleh banyak negara Blok Timur semasa Perang Dingin. Senapan ini diadopsi dan dijadikan senapan standar Uni Soviet pada tahun 1947.[2] Jika dibandingkan dengan senapan yang digunakan semasa Perang Dunia II, AK-47 mempunyai ukuran lebih kecil, dengan jangkauan yang lebih pendek, memakai peluru dengan kaliber 7,62 x 39 mm yang lebih kecil, dan memiliki pilihan tembakan (selective-fire). AK-47 termasuk salah satu senapan serbu pertama dan hingga kini merupakan senapan serbu yang paling banyak diproduksi.

Latar belakang desain
Pada Perang Dunia II, Jerman menciptakan konsep senapan serbu. Konsep ini didasari pengalaman bahwa pertempuran modern lebih banyak terjadi pada jarak yang cukup dekat, yaitu sekitar 100 meter. Tenaga dan jangkauan peluru pada saat itu ternyata terlalu besar. Maka, Jerman mulai mengembangkan peluru dan senapan yang mempunyai sifat submachine gun (isi magazen banyak dan bisa menembak full-otomatis) dengan peluru yang jangkauannya bisa sampai 300 meter. Dengan mempertimbangkan biaya produksi, ini dicapai dengan memendekkan peluru 7,92 x 57 mm Mauser menjadi ukuran 33 mm yaitu 7,92 x 33 mm Kurz (Kurz berarti pendek).

Hasil akhirnya, Sturmgewehr 44 (StG44), memang bukan senapan pertama yang menggunakan konsep ini; sebelumnya Italia dan Uni Soviet pernah merancang konsep yang serupa. Tetapi, Jerman adalah yang pertama untuk memproduksi masal senapan mereka. Jerman banyak menggunakan senapan baru mereka untuk menghadapi Soviet di Front Timur. Pengalaman Uni Soviet melawan Jerman inilah yang mempengaruhi doktrin Soviet pada tahun-tahun berikutnya.

Berdasarkan doktrin Soviet, Mikhail Kalashnikov mulai memikirkan desain senapannya sejak di rumah sakit, setelah terluka pada pertempuran di Bryansk. Ia mendapat informasi bahwa sebuah senjata baru sedang dicari, untuk dipakai dengan peluru 7,62 x 41 mm yang dibuat oleh Elisarov dan Semin pada 1943. Tapi kali itu, desain Kalashnikov kalah melawan desain Sudayev, yaitu PPS43. Kalashnikov mengubah desain pertamanya setelah ia mempelajari StG44 Jerman pada tahun 1946. Karena rancangannya cukup mengesankan, Kalashnikov lalu dipilih untuk memimpin sebuah tim desain.

Konsep desain
Meskipun mirip, Mikhail Kalashnikov menyangkal bahwa desainnya dibuat berdasarkan StG44 Jerman. AK-47 lebih tepat dikatakan sebagai campuran dari inovasi-inovasi pada tahun-tahun sebelumnya. Misalnya, mekanik AK-47 lebih mirip M1 Garand daripada senapan-senapan Jerman. Locking lugs ganda, unlocking raceway, dan mekanisme pelatuk telihat mirip desain Amerika tersebut. Ini adalah hal yang wajar, mengingat bahwa jutaan M1 Garand telah sukses dipakai di segala penjuru dunia. Walau secara mekanis mirip dengan M1 Garand, konsep peluru, tata letak komponen, sistem gas, dan metode perakitan AK-47 jelas mirip dengan StG44.

Jeniusnya AK-47 adalah, bahwa desainnya paling tepat untuk produksi masal. Jadi AK-47 berhasil menggabungkan keunggulan M1 Garand dengan StG44, dan bisa diproduksi dengan cepat oleh Uni Soviet pada saat itu.

Perkembangan receiver
Pada awalnya produksi receiver (bagian badan senapan yang berisi mekanisme penembakan) menemui banyak masalah. Model produksi pertama menggunakan receiver yang terbuat dari stamping (cetak besi) lembaran logam. Masalah yang ditemui adalah sulitnya mengelas railing pemandu dan ejektor, yang akhirnya menyebabkan banyaknya penolakan. Tapi masalah ini tidak menghentikan produksi, sebagai penyelesaiannya, receiver stamping logam digantikan dengan receiver machined (dibentuk dengan alat/mesin khusus). Proses ini memang lebih mahal, tapi untungnya alat-alat dan pekerja yang dibutuhkan sudah tersedia, sebelumnya dipakai untuk produksi Mosin-Nagant. Karena masalah-masalah tadi, Uni Soviet baru bisa mendistribusikan senapan-senapan ini secara luas pada tahun 1956. Pada saat yang bersamaan, produksi senapan pendahulu AK-47, SKS, tetap berlanjut.

Setelah masalah produksi berhasil diselesaikan, pada tahun 1959 sebuah rancangan baru dirumuskan dan diberi nama AKM (M untuk modernisasi—dalam bahasa Rusia: Автомат Калашникова Модернизированный). Model baru ini menggunakan receiver stamping logam dan dilengkapi sebuah muzzle break di ujung laras, untuk mengurangi tendangan. Selain itu ditambahkan juga penahan hammer (palu pemukul peluru) agar senapan bisa menembak dengan baik pada pilihan tembakan full-otomatis. Model baru ini lebih ringan dari model awal, sekitar dua-pertiga berat awal. Mayoritas produksi senapan Kalashnikov di luar Rusia, dengan lisensi maupun tanpa lisensi, menggunakan model AKM ini, karena mudahnya pembuatan receiver stamping. Model inilah yang paling banyak ditemui dan diproduksi di seluruh dunia. Tetapi, hampir semua senapan buatan Kalashnikov biasa disebut AK-47, ini adalah keliru, sebab AK-47 hanya adalah senapan-senapan yang menggunakan tiga model receiver paling awal. Gambar di samping memperlihatkan perbedaan antara receiver machined AK-47 Tipe 2, dengan receiver stamping AKM Tipe 4, misalnya digunakannya sekrup dan bukan pengelasan, serta perbedaan lesung kecil di atas magazen.

Tipe receiver
  • Tipe 1A/B Receiver stamping AK-47 pertama. -1B dimodifikasi untuk popor lipat. Yaitu sebuah lubang tersedia pada kedua sisi, untuk dipasang popor lipat ke bawah. (penamaan B ini tetap sama untuk selanjutnya)
  • Tipe 2A/B Menggunakan besi machined.
  • Tipe 3A/B Versi "final" receiver machined, terbuat dari baja. Receiver AK-47 yang paling banyak ditemui.
  • Tipe 4A/B Receiver stamping AKM. Desain yang paling banyak dipakai pada pembuatan senapan AK.

Fitur
AK-47 adalah senapan yang sederhana, tidak mahal untuk diproduksi, dan mudah dibersihkan dan dirawat. Ketahanan dan kehandalannya terkenal legendaris. Piston gasnya yang besar, keleluasaan jarak pada bagian-bagian mekaniknya, dan desain pelurunya, membuat AK-47 bisa tetap menembak dengan lancar walaupun komponen dalamnya terisi kotoran atau benda asing. Tapi kehandalan ini sedikit mengorbankan akurasi, karena toleransi yang besar pada bagian mekaniknya tidak menjamin ketepatan dan kekonsistenan yang terdapat pada senapan-senapan yang lebih akurat.

Bidikan belakang AK-47 bisa diatur, dengan setingan jarak yang selisihnya masing-masing 100 meter. Bidikan depan juga bisa diatur setingan elevasinya di lapangan. Dan setingan horizontal diatur di gudang senjata sebelum diberikan ke pemakai. Setingan bidikan standar diatur untuk menempatkan peluru beberapa sentimeter di atas atau di bawah titik yang dibidik, pada jarak 250 meter. Setingan "point-blank" seperti ini dipakai agar penembak tidak perlu merubah setingan alat bidik pada jarak dekat. Setingan seperti ini sama dengan yang digunakan untuk Mosin-Nagant dan SKS, agar memudahkan masa peralihan dan pelatihan.

Lorong laras dan kamar peluru, serta piston gas dan interior silinder gas AK-47 biasa dilapisi dengan krom. Ini sangat membantu memperpanjang umur alat-alat tersebut, karena mencegah korosi dan karat. Dan ini sangat penting, mengingat amunisi pada abad ke-20 sering berisi unsur merkuri yang korosif, yang mengharuskan pembersihan secara rutin untuk mencegah kerusakan. Pelapisan krom pada bagian-bagian penting senapan sekarang sudah lazim pada senjata-senjata modern.

Pengaruh terhadap kebudayaan
Pada masa Perang Dingin, Uni Soviet, Tiongkok, dan Amerika Serikat memberikan peralatan dan teknologi kepada negara-negara sekutu mereka, beserta pasukan-pasukan pemberontak yang mereka dukung. Pada masa itu terjadi penyebaran besar-besaran AK-47 oleh Uni Soviet dan Tiongkok kepada negara-negara dan grup-grup pro-komunis, misalnya Sandinista Nikaragua dan Viet Cong. Desain AK-47 disebarkan ke 55 angkatan bersenjata dunia.

Penyebaran AK-47 ini tidak hanya terlihat dari jumlahnya saja, AK-47 ada di dalam bendera dan lambang Mozambik. Selain itu juga terdapat pada lambang Burkina Faso, dan bendera Hizbullah. "Kalash", kependekan dari "Kalashnikov", dipakai sebagai nama anak laki-laki di beberapa negara di Afrika.

Di Amerika, pembuat film sering mempersenjatai penjahat dan teroris dengan AK-47. Banyak pula permainan komputer, permainan video, dan lagu-lagu rap yang menampilkan AK-47. Pembuat mainan dan industri airsoft juga memproduksi jutaan replika AK-47.

Varian
Varian-varian Kalashnikov adalah:
  • AK-47 1948–51, 7,62 × 39 mm — Model paling awal, yang menggunkan receiver stamping Tipe 1, dan sudah sangat langka.
  • AK-47 1952, 7,62 x 39 mm — Menggunakan receiver machined dengan popor dan pegangan kayu. Laras dan kamar peluru dilapisi krom untuk mencegah korosi. Berat senapan 4,2 kg.
  • AKS-47 — Menggunakan popor lipat ke bawah yang mirip popor MP40 Jerman.
  • RPK, 7,62 x 39 mm — Versi senapan mesin, dengan laras yang lebih panjang dan bipod (penyangga kaki 2).
  • AKM, 7,62 x 39 mm — Lebih sederhana dan lebih ringan dari AK-47; menggunakan receiver Tipe 4 yang terbuat dari logam stamping. Berat menurun jadi 3,61 kg, karena receiver yang lebih ringan.
  • AKMS, 7,62 x 39 mm — Versi AKM yang menggunakan popor lipat ke bawah atau ke samping.
  • AKMSU, 7,62 x 39 mm — Versi pendek dari AKM yang menggunakan popor lipat ke bawah. Panjang laras 35 cm.
  • Seri AK-74, 5,45 x 39 mm
  • Seri AK-101, 5,56 x 45 mm
  • Seri AK-103, 7,62 × 39 mm
  • Seri AK-107/108

Produksi di luar Rusia
Yang terdaftar hanya varian militer saja. Rangkuman dari informasi yang terdapat pada buku Poyer, The AK-47 and AK-74 Kalashnikov Rifles and Their Variations.
  • Albania Tidak diketahui.
  • Bulgaria AKK (Tipe 3 AK-47), AKKS (Tipe 3 dengan popor lipat samping) AKKMS (AKMS) AKKN-47 (bisa dipasang bidikan malam NPSU), AK-47M1 (Tipe 3 dengan polimer hitam menggantikan kayu) AK-47MA1/AR-M1 (sama dengan M1, tapi memakai peluru 5,56 mm NATO), AKS-47M1 (AKMS memakai 5,56 mm NATO), AKS-47MA1 (sama dengan AKS-47M1, tapi hanya semi-automatis) AKS-47S (AK-47M1, versi pendek, popor lipat Jerman Timur, alat bidik laser) AKS-47UF (versi pendek -M1, popor lipat Rusia), AR-SF (sama dengan -47UF, tapi memakai 5,56 mm NATO) AKS-93SM6 (serupa dengan -47M1, tidak bisa dipasang pelontar granat) RKKS, AKT-47 (senapan latihan, kaliber .22)
  • Jerman Timur MPi-K (AK-47), MPi-KS (AKS), MPi-KM (AKM), MPi-KMS72 (AKMS)
  • Mesir AK-47, MISR 7.62 (AKM), Maadi
  • Hungaria AKM-63, AMD-65, AMD-65M, AMMSZ, AMP, NGM 5,56
  • Irak Tabuk (M70B1, and M70AB2) Senapan runduk Tabuk (M70B1 dengan laras 23,6 inci, alat bidik optik, dan popor khusus)
  • Myanmar MA1, MA4 (berdasarkan buatan Tiongkok, menggunakan peluru kaliber NATO)
  • Korea Utara Type 58A (Type 3 AK-47), Type 58B (popor lipat besi), Type 68A (AKM-47), Type 68B (AKMS)
  • Tiongkok Type 56 Rifle (bukan Karabin), Type 81, Type 87
  • Polandia Kbk AK/PMK (AK-47), Kbk AKS/PKMS (AKS), Kbk Ak PNG60, Kbk AKM/PMKM (AKM), KbK AKMS/PMKMS, Kbk wz. 88 Tantal (AK-74 dengan popor lipat samping), Kbk wz. 96 Beryl
  • Romania AI (AK-47), AIS (AKS), AIM, AIMS (AKM, AKMS), AIR
  • Yugoslavia M70, M70A, M70AB2 M64 (AK-47 dengan laras lebih panjang), M64A (dengan pelontar granat), M64B (M70 dengan popor lipat)

Lisensi
Rusia telah berkali-kali mengatakan bahwa mayoritas produsen ini memproduksi AK-47 tanpa lisensi dari IZhMASh. Perusahaan IZhMASh sendiri telah mematenkan AK-47 pada tahun 1999, dan seharusnya paten ini mencegah produksi senapan yang tanpa izin

Tipe :     Senapan serbu
Negara asal : Uni Soviet
Masa penggunaan : 1949 — sekarang
Digunakan oleh     Uni Soviet dan banyak negara

Sejarah produksi
Perancang : Mikhail Kalashnikov
Tahun : 1947
Jumlah produksi : Di atas 100 juta

Spesifikasi
Berat : 4,3 kg
Panjang : 870 mm (34¼ inci)
Panjang Laras : 415 mm (16,3 inci)
Magazen : 7,62 x 39 mm
Mekanisme : Operasi gas, bolt berputar
Rata² tembakan : 600 butir/menit
Kecepatan peluru : 710 m/s
Jarak efektif : 300 m
Amunisi : Magazen box 30 butir, Magazen box RPK 40 butir, Magazen drum RPK 75 butir
Alat bidik : Bidikan besi

Pranala
Russian producer wins Kalashnikov rights
Weaponomics: The Economics of Small Arms

Main Battle Tank Zulfiqar

Zulfiqar merupakan MBT buatan Iran yang diklaim merupakan versi upgrade dari T-55 milik Soviet. Perbedaan di antara keduanya adalah bahwa Zulfiqar memiliki mesin yang lebih baik, sistem kontrol penembakan terkomputerisasi, proteksi awak NBC dan kemampuan deteksi musuh pada siang/malam hari. Zulfiqar diawaki tiga orang dengan loader senjata otomatis. Lapisan bajanya diperkirakan merupakan baja reaktif ledakan (explosive reactive armor).

Specifications
Designation: DIO Zulfiqar
Engine(s): 1 x Diesel engine delivering 1,000 horsepower.
Weight: 44.1 tons (US Short) | 40,000 kg
Max Speed: 43 mph | 70 km/h
Max Range: 311 miles | 500 km
Armament: 1 x 125mm Main Gun; 1 x 7.62mm coaxial machine gun; 1 x 12.7mm anti-aircraft machine gun
Ammunition: Unknown
NBC Protection: Yes
Night Vision: Yes
Crew: 3
Operators: Iran

Cataphract

Cataphract adalah evolusi kuno dari kuda perang yang meningkatkan perlindungan lapis baja untuk penunggang maupun kudanya. Berbagai peradaban dan kerajaan menggunakan cataphract dalam berbagai cara, memakai meraka dalam grup strategis yang memberikan efek kejut pada pasukannya di medan perang. Faktanya, kata cataphract berasal dari Yunani yang berarti “terlindungi” dan dalam bahasa Roma disebut clibanarii yang berarti “oven men”

Cataphract merupakan usaha untuk memperoleh jalan yang lebih baik untuk mempersenjatai pasukan/penunggang. Maces (senjata seperti palu hanya saja pada ujungnya terdapat bulatan logam berduri) menawarkan kemampuan pukul yang bagus, dapat menghancurkan tengkorak manusia dengan mudah, tetapi membutuhkan jarak yang sangat dekat bagi penunggang terhadap targetnya. Seperti halnya tombak atau “kontos” di Yunani, dikembangkan secara khusus terutama untuk penunggang cataphract. Ujung tombaknya dibuat dengan panjang dan bentuk sedemikian rupa untuk meningkatkan kemampuan penunggang agar dapat menusuk targetnya, dan kemungkinan untuk menusuk beberapa orang dalam sekali percobaan.

Seseorang berasumsi bahwa dengan berat cataphract akan membatasi gerak dan daya tahannya, terutama dalam panasnya musim panas. Cataphract Persia terutama kuda anakan Persia yang disebut dengan kuda Nesaean mempunyai ukuran dan kekuatan yang sangat besar, yang sangat cocok untuk cataphract. Nesaean menawarkan kombinasi klasik dari kecepatan, kekuatan dan ukuran besarnya yang mempengaruhi psikologi lawan. Pasukan Byzantium pada sekitar 1.100 AD memakai pasukan yang similar dengan cataphract dengan lapis baja di seluruh tubuh kuda dan penunggangnya. Chainmail digunakan untuk melundungi wajah penunggang dan kulit atau logam tambahan digunakan untuk melindungi lengan dan kaki dari cidera. Helm logam juga menawarkan perlindungan seperti tameng bulat kecil.

Cataphract tetap menjadi senjata hebat untuk beberapa lama hingga ditemukannya senapan. Akan tetapi, kekuatan cataphract sangat menakutkan pada saat itu dan proteksi lapis bajanya membuat mental penunggang menjadi kuat dan mendekati musuh tanpa rasa takut yang berarti.

Designation: cataphract
Classification Type: Armored Cavalry War Horse with Armored Rider
Introduction: Not Available
Dimensions:
Weight: Various
Crew: 1
Users: Sarmations, Byzantine Empire, Parthians and the Roman Empire among others.
Variants: Not Available

Sabtu, 28 Agustus 2010

SKS

SKS, singkatan dari Samozaryadnyi Karabin sistemi Simonova (bahasa Rusia: Самозарядный карабин системы Симонова), adalah karabin semi-otomatis Rusia yang dirancang pada tahun 1945 oleh Sergei Gavrilovich Simonov. Senapan ini direncanakan untuk, bersama AK-47, menjadi senapan standar baru untuk Uni Soviet, menggantikan senapan Mosin-Nagant yang sudah dipakai sejak tahun 1891. Tapi dengan meningkatnya produksi masal AK-47, senapan ini akhirnya berhenti dipakai dan secara menyeluruh digantikan AK-47. Senapan ini menggunakan peluru dengan kaliber 7.62 x 39 mm, peluru kaliber menengah yang juga dipakai oleh senapan-senapan Kalashnikov.

Senapan ini banyak diekspor ke dan diproduksi oleh negara-negara Blok Timur dan Tiongkok. Di Tiongkok senapan ini diproduksi dengan nama "Tipe 56", di Jerman Timur sebagai "Karabiner S", dan di Korea Utara dengan nama "Tipe 63". Senapan ini juga populer di kalangan pemilik senjata sipil.

Tipe : Karabin
Negara asal : Uni Soviet
Perancang : Sergei Gavrilovich Simonov
Tahun :    1945

Spesifikasi
Berat : 3,85 kg
Panjang : 1.021 mm
Panjang Laras : 521 mm
Magazen : 7.62 x 39 mm
Mekanisme : Piston gas, bolt miring
Kecepatan peluru : 735 m/s
Jarak efektif : 400 m
Amunisi : Klip 10-butir, magazen internal
Alat bidik : Depan tiang kuncup, belakang tangent

Pranala :
Modern Firearms
Sejarah SKS

Bom

Bom adalah alat yang menghasilkan ledakan yang mengeluarkan energi secara besar dan cepat. Kata bom berasal dari bahasa Yunani βόμβος (bombos), sebuah istilah yang meniru suara ledakan 'bom' dalam bahasa tersebut.

Ledakan yang dihasilkan bom menyebabkan kehancuran dan kerusakan terhadap benda mati dan benda hidup disekitarnya, yang diakibatkan oleh pergerakan tekanan udara dan pergerakan fragmen-fragmen yang terdapat di dalam bom, maupun serpihan fragmen benda-benda disekitarnya. Selain itu, bom juga dapat membunuh manusia dengan hanya suara yang dihasilkannya saja. Bom telah dipakai selama berabad-abad dalam peperangan konvensional maupun non-konvensional.

Bom adalah senjata; istilah "bom" jarang digunakan untuk menyebut bahan peledak yang digunakan untuk keperluan sipil, misalnya dalam pembangunan dan penambangan. Alat peledak dalam militer juga banyak yang tidak disebut "bom". Pemakaian kata "bom" dalam militer biasanya digunakan untuk menyebut senjata peledak yang dijatuhkan tanpa pemandu dari pesawat udara. Senjata peledak militer lainnya misalnya granat, ranjau, peluru kendali, peluru, dan peledak kedalaman tidak disebut "bom".

Main Battle Tank Challenger 2

Challenger 2 merupakan jawaban Inggris akan teknologi MBT masa depan. Sistem hebat ini mengkombinasikan survivabilitas awak, kekuatan tembak, dan performa dalam sistem yang komplet, layak menjadi perhatian bagi semua musuh. MBT ini telah membuktikan keberhasilannya sejak diperkenalkan pada 1998 dan akan menjadi senjata utama bagi Inggris pada beberapa tahun ke depan.

Challenger 2 didesain untuk menggantikan seri Chieftain yang menua. MBT ini juga merupakan pengembangan dari Challenger 1, yang tampak luarnya juga memang similar. Challenger 1 dianggap sukses dalam Perang Teluk Persia di awal 1990an, walaupun jauh dari kata sempurna menurut para perancang perang Inggris. Selain kesamaan visual dengan Challengger 1, Challenger 2 merupakan desain teknologi yang sangat baru dengan kemampuan yang hebat.

Challenger 2 dibuat dengan dilengkapi meriam utama L30 rifled. Dikombinasikan dengan sebuah sistem kontrol penembakan terintegrasi, stabilisasi dan pelacak terspesialisasi, Challenger 2 menawarkan kemampuan “first-hit” yang jauh lebih baik. Dalam rangka perlindungan untuk keempat awaknya, Challenger 2 dilapisi dengan lapisan baja canggih yang terbukti dalam percobaan paling efektif untuk menahan proyektil anti-tank modern. Sebagai tambahan, seluruh material eksplosif disimpan dalam “keranjang” baja di bawah turret, menambah tingkat survvivabilitas awak.

Bersama meriam utama 120mm, sebuah senapan mesin koaksial 7.62mm, dan sebuah senapan mesin anti-pesawat 7.62mm juga menambahkan 10 granat asap dalam kluster yang terpasang 5 tiap sisi turret. Tangki bahan bakar opsional dapat ditambahkan di belakang hull untuk menambah jarak tempuh 450km. Chasis-nya juga dapat dipakai untuk peralatan lain seperti mesin engineering perang (sebuah mata pisau dozer dapat dipasang di depan hull), sebuah lapis jembatan, dan tank trainer pengemudi.

Oman menjadi negara selain Inggris yang menjadi operator Challenger 2 hingga saat ini. Omam membeli 38 tank yang dilengkapi dengan sistem pendingin, sebagai adaptasi dari medan gurun yang panas. Angkatan Darat Inggris mempunyai sekitar 386 tank ini yang telah terlihat di Bosnia, Kosovo dan Irak. Challenger 2 diketauhi sebagai proyek spekulasi pribadi oleh Alvis Vickers Ltd dan BAe Systems Land Systems, semuanya di Inggris.

Specifications: Challenger 2
Dimensions:
Length: 37.89ft (11.55m)
Width: 11.55ft (3.52m)
Height: 8.17ft (2.49m)

Performance:
Speed: 35mph (56km/h)
Range: 280miles (450km)

Structure:
Crew: 4
Weight: 68.9 US Short Tons (62,500kg)

Systems:
NBC Protection: Yes
Nightvision: Yes (Passive Only)

Power:
Engine(s): 1 x Perkins Engines CV-12 Condor V12 12-cylinder diesel engine delivering 1,200 hp of power @ 2,300rpm.

Armament:
1 x 120mm L30 CHARM Gun (CHallenger main ARMament)
1 x 7.62mm coaxial machine gun
1 x 7.62mm air defense machine gun
2 x 5 smoke grenade dischargers

Ammunition:
50 x 120mm projectiles
4,000 x 7.62mm ammunition
10 x smoke grenades

Battering ram

Battering ram adalah persenjataan kuno yang digunakan untuk mendobrak pintu atau dinding benteng. Senjata ini memeberikan pengaruh besar dalam pengembangan dinding benteng.

Dalam bentuk paling simpelnya, senjata ini berupa kayu besar dan berat yang dibawa beberapa orang dan didorong ke rintangan. Momentum dari hantaman ini cukup untuk merusak target apabila kayu ini cukup besar dan atau kecepatannya cukup cepat saat pendobrakan.


Dalam desain yang lebih canggihnya, battering ram mempunyai rangka beroda dan kayunya diikatkan dengan tali atau rantai sehingga dengan mudah dapat diayunkan ke arah target dan menghasilkan tenaga yang lebih besar. Kadang-kadang battering ram mempunyai kayu yang ujungnya dipasangi dengan kepala logam dan bagiannya yang mudah diserang musuh dilapisi dengan logam. Banyak battering ram mempunyai atap pelindung dan bagian sampinya ditutupi dengan bahan basah yang berfungsi untuk mencegah kebakaran akibat serangan musuh dengan api. Battering ram seperti ini digunakan oleh Assyrian sejak abad 9 sebelum Masehi.

Cara untuk mencegah serangan battering ram adalah dengan menjatuhkan rintangan seperti pasir untuk mengurangi mobilitasnya sebelum menghantam dinding, atau dengan membakarnya serta menyerangnya secara langsung.

Beberapa battering ram tidak dioperasikan dengan ayunan tali atau rantai, tetapi dengan roller. Roller ini memungkinkan ram mencapai kecepatan yang lebih tinggi sebelum menghantam target sehingga lebih destruktif. Battering ram ini digunakan oleh Alexander the Great, seperti digambarkan oleh penulis Vitruvius.

Variasi pada battering ram termasuk penggunaan bor, tikus, pencongkel dan pengait. Alat tersebut lebih kecil dari ram dan dapat digunakan pada tempat yang lebih sempit.

Penggunaan battering ram dalam secara termasuk:
•Destruction of Jerusalem
•The Crusades
•The fall of Rome

Penggunaan di Jaman Modern
Battering ram sampai saat ini masih digunakan dalam banyak fungsi yang berbeda. Team SWAT dan banyak kepolisian menggunakan ram kecil (digunakan oleh dua orang) untuk mendobrak pintu yang terkunci. Battering ram modern lain termasuk sebuah silinder yang digerakkan secara otomatis sehingga menghancurkan daya hancur yang lebih besar.

Pranala : Wikipedia

Jumat, 27 Agustus 2010

Airsoft Wargames

Pengertian Airsoft Skirmishing disini secara umum adalah permainan perang- perangan/pertempuran yang dilakukan sekelompok orang yang saling menembak/bertempur dengan menggunakan senjata mainan (berikut peluru 6mm tiruannya) dengan menggunakan peralatan dan perleng- kapan tempur lengkap seperti pada peperangan sebenarnya.

Tujuan utama permainan ini adalah untuk kesenangan (FUN, FUN dan FUN), karena selain dapat mengkoleksi senjata tiruan (replica) dengan adanya permainan ini, senjata tersebut dapat digunakan untuk bermain, bersantai dan berolahraga. That's It!

Bagi yang menyukai dunia kemiliteran, hobby ini menjadi lebih menyenangkan dengan adanya kesempatan untuk seolah bersandiwara, berlaku, bertindak, berpikir dan berpakaian secara militer (tentu saja seragam yang digunakan tidak merupakan seragam resmi militer/ kepolisian Indonesia), tetapi bisa saja menggunakan seragam NATO, LAPD, SWAT (Amerika), GIGN (Perancis), SAS (Inggris), dll).

Anda bisa menggunakan seragam, sepatu, tempat pistol (holster) tempat magazine (pouch), tempat minum (canteen), helm, ransel, kacamata pelindung (goggles) dan attribut lainnya. Satu hal lagi, mungkin masalah pangkat tidak perlu digunakan disini. Selain tidak perlu, juga kurang etis, mengingat seorang militer perlu bersusah payah untuk memperolehnya.

Adalah menyenangkan berlaku dan bertindak seperti seorang militer. Gambar di samping kiri adalah sekelompok orang yang sedang bermain peperangan lengkap dengan seragam dan aksesorisnya. Jika Anda pernah bermain perang-perangan dengan paintball (peluru cat) yang di Jakarta dikelola oleh Brigade 3234, permainan ini hampir sama dengan permainan tersebut. Bedanya, tentu saja permainan ini lebih realistik, dengan senjata yang mirip dengan aslinya dan tentu saja Anda tidak perlu malu jika tertembak cat!

Dalam permainan ini jika Anda tertembak, Anda akan merasa sedikit sakit saja (kecuali Anda ditembak dalam jarak tidak boleh menembak atau < 10m. Dalam permainan ini, selain dibutuhkan pengenalan terhadap senjata yang Anda gunakan, pengenalan medan, pemikiran taktis, kekompakan, kewaspadaan, dan survival  juga dibutuhkan sportivitas.

Berbeda dengan paintball yang menandai rekan yang tertembak dengan cat, di permainan ini, Anda butuh sportivitas untuk mengakui jika Anda tertembak (atau merasa tertembak) untuk segera menyingkir dari arena pertempuran. Kita toh bisa bermain lagi jika sesi sudah selesai. Skenario yang dapat dimainkanpun beragam, tergantung jumlah pemainnya, bisa merupakan peperangan biasa, perlindungan (guardian) sabotase, de-sabotage, dll.

Tempat yang digunakanpun dapat beragam, untuk skenario pertempuran Kita dapat menggunakan lapangan terbuka, ladang, sawah maupun kebun dan desa. Sedangkan untuk tempat yang lebih kecil, lebih cocok untuk skenario perang jarak dekat (CQB - Close Quarter Battle), kita bisa menggunakan rumah, villa atau bahkan gedung.

Tempat yang beragam ini juga menjadikan variasi permainan menjadi lebih banyak, dan tidak membosankan. Dan jangan lupa untuk meminta izin pada Polsek terdekat untuk bermain (jika tempat permainan berpindah-pindah). Anda tentu tidak ingin Steyr Anda dilawan Steyr betulan milik Brimob bukan??

Untuk keamanan bermain, selain seragam dan perlengkapannya, aksesoris lain juga diperlukan. Aksesoris yang patut digunakan untuk keamanan permainan antara lain adalah pelindung wajah dan leher (balaclava), pelindung muka (masker) atau pelindung mata saja (goggles).

Untuk masalah keamanan permainan ini, jangan ragu-ragu membeli masker atau goggles yang baik. Satu kasus di Inggris memperlihatkan sebuah goggles acrylic yang tertembus AEG 450 fps. Keamanan permainan sangat penting, karena tujuan permainan adalah FUN!

Jika Anda penggemar permainan komputer jenis FPS (First Person Shooting) seperti Counter Strike, Operation Flashpoint, SWAT3, CIA Operation, Project I'm Going In, dll. Inilah saatnya mempertimbangkan bermain FPS dengan kondisi sesungguhnya!

Pranala : Irwan.net

Perang Pasifik

Perang Pasifik, yang dikenal di Jepang dengan nama Perang Asia Timur Raya (大東亜戦争) dan di Tiongkok sebagai Perang Perlawanan Terhadap Agresi Jepang) (kang-Ri zhanzheng), terjadi di Samudra Pasifik, pulau-pulaunya, dan di Asia. Konflik ini terjadi antara tahun 1937 dan 1945, namun peristiwa-peristiwa yang lebih penting terjadi setelah 7 Desember 1941, ketika Jepang menyerang Amerika Serikat serta wilayah-wilayah yang dikuasai Britania Raya dan banyak negara lainnya.

Perang ini dimulai lebih awal dari Perang Dunia II yaitu pada tanggal 8 Juli 1937 oleh sebuah insiden yang disebut Insiden Jembatan Marco Polo Peristiwa tersebut menyulut peperangan antara Tiongkok dengan Jepang.Konflik antara Jepang dan Tiongkok dan beberapa dari peristiwa dan serangannya yang penting juga merupakan bagian dari perang tersebut. Perang ini terjadi antara Jepang dan pihak Sekutu (yang termasuk Tiongkok, Amerika Serikat, Britania Raya, Filipina, Australia, Belanda dan Selandia Baru). Uni Soviet berhasil memukul mundur Jepang pada 1939, dan tetap netral hingga 1945, saat ia memainkan pernanan penting di pihak Sekutu pada masa-masa akhir perang.

Thailand, setelah dijajah pada 1941, dipaksa bergabung dengan pihak Jepang. Jerman Nazi dan Italia juga adalah sekutu Jepang, dan angkatan laut mereka beroperasi di Samudra Pasifik dan Hindia antara tahun 1940 dan 1945.

Antara tahun 1942 dan 1945, terdapat empat wilayah otorita Sekutu yang berperang melawan Jepang: Tiongkok, wilayah Samudra Pasifik, Asia Tenggara dan wilayah Pasifik Barat Daya.

Perang Pasifik berakhir pada 15 Agustus 1945 dan perjanjian menyerahnya Jepang ditandatangani oleh wakil dari sekutu yaitu Jendral Douglas McArthur dan Jepang diwakili oleh Mamoru Shigemitsu diatas kapal USS Missouri

Akibat Perang Pasifik
Berikut ini adalah beberapa akibat dari Perang yang terjadi antara tahun 1937 sampai 1945 ini:
  • Kekalahan Jepang membuatnya kehilangan wilayah jajahannya seperti Manchuria, Korea, Asia Tenggara dan daerah mandat di kepulauan Pasifik yang diberikan pada akhir Perang Dunia I.
  • Beberapa negara yang sebelumnya dijajah oleh negara-negara Eropa berhasil memperoleh kemerdekaan seperti Indonesia.
  • Kaisar Jepang kehilangan statusnya sebagai dewa. Amerika Serikat sebagai pemenang perang di Pasifik tidak ingin mengadili Hirohito, kaisar Jepang saat itu. Amerika Serikat membutuhkan daerah penyangga (buffer) untuk menahan arus pengaruh komunisme karena Rusia sudah mencapai kawasan timur Asia.
  • Jepang tidak diperbolehkan mempunyai angkatan perang, kecuali pasukan pembela diri.



Mosin-Nagant

Mosin-Nagant (bahasa Rusia: Винтовка Мосина, Vintovka Mosina) adalah senapan bolt-action yang digunakan angkatan bersenjata Kekaisaran Rusia dan kemudian Uni Soviet, dan negara-negara Blok Timur  lainnya. Senapan ini adalah senapan pertama yang menggunakan peluru kaliber 7.62 x 54 mm R. Senapan ini dipakai dari tahun 1891 sampai tahun 1960-an, dan akhirnya perannya sebagai senapan runduk digantikan oleh Dragunov SVD (Снайперская винтовка Драгунова - Snayperskaya Vintovka Dragunova).

Sejarah
Berdasarkan pengalaman selama Perang Rusia-Turki, ketika sebagian besar tentara Rusia yang dipersenjatai senapan sekali-tembak Berdan menghadapi tentara Turki dengan senapan Winchester, pada tahun 1882 Administrasi Artileri Utama Rusia memperoleh tugas memproduksi senapan dengan magasin yang mampu menampung multipeluru. Setelah gagal memodifikasi senapan Berdan agar memenuhi syarat tersebut, sebuah "komisi khusus untuk pengujian senapan bermagazen" dibentuk untuk menguji berbagai desain baru (seperti Mauser, Lee-Metford, dan Lebel. Pada tahun 1889 seorang kapten muda bernama Sergei Ivanovich Mosin mengajukan senapan berkaliber "3-line" (ukuran lama Rusia, setara dengan 0,30 inci atau 7,62 mm) bersamaan dengan senapan berkaliber 3.5-line buatan Léon Nagant dari Belgia. Pada tahun 1891 semua unit yang menguji senapan-senapan tersebut lebih memilih senapan desain Nagant dan komisi juga memilih senapan yang sama. Meski demikian, beberapa perwira berpengaruh mengunggulkan desain lokal (Mosin). Maka, hasilnya adalah sebuah kompromi: senapan Mosin menggunakan mekanisme pengisian peluru yang merupakan desain Nagant. Jadilah senapan Model 1891 (penamaan resmi waktu itu).

Produksi dimulai tahun 1892 di pabrik-pabrik persenjataan Tula, Izhevsk, dan Sestroryetsk. Karena fasilitas-fasilitas ini memiliki kapasitas terbatas, pesanan sebanyak 500.000 senapan dialihkan ke perusahaan senjata Perancis, Manufacture Nationale d'Armes de Châtellerault, Pada Perang Rusia-Jepang tahun 1904, sekitar 3,8 juta pucuk telah diserahkan ke angkatan bersenjata Rusia.

Selama tahun 1891-1910, beberapa varian dan modifikasi dari model awal dibuat. Ini termasuk perubahan pembidik, penambahan bolt yang diperkuat — karena mengadopsi peluru 147-grain pointed ("spitzer"), penghilangan gagang baja di belakang pelindung picu, barrel band baru, dan lain-lain.

Perang Dunia I
Saat Rusia terlibat dalam Perang Dunia I, produksi M1891 dibatasi hanya pada model dragoon dan infanteri dengan alasan kemudahan diproduksi. Karena kekurangan senjata dan kurangnya produksi industri dalam negeri yang masih berkembang, pemerintah Rusia memesan 1,5 juta senapan infantri M1891 dari Remington Arms dan 1,8 juta pucuk dari New England Westinghouse di Amerika Serikat. Banyak senapan Mosin-Nagant yang direbut angkatan bersenjata Jerman dan Austria-Hungaria. Senapan-senapan tersebut dioperasikan pasukan garis belakang kedua negara tersebut dan angkatan laut Jerman. Banyak senapan yang direbut Austria ini dijual ke Finlandia tahun 1920-an.

Selama Perang Saudara Rusia, versi dragoon dan infantri masih diproduksi meskipun dalam jumlah yang jauh berkurang. Setelah kemenangan Tentara Merah, sebuah komite dibentuk tahun 1924 untuk memperbarui senapan yang saat itu sudah digunakan selama lebih dari tiga dekade. Hasilnya adalah pengembangan senapan Model 1891/30 berdasarkan pada versi orisinal dragoon. Perubahannya termasuk penggunaan kembali pembidik belakang datar, penggantian receiver silindris dengan receiver oktagon (atau "hex") sekitar tahun 1936-1937, penggantian pembidik depan berbentuk bilah dengan pembidik depan berkerudung sekitar tahun 1932-1933, dan pemendekan laras sekitar 5 mm. Tahun 1945, sekitar 17,475 juta senapan M1891/30 telah diproduksi.

Perang Dunia II
Senapan Mosin-Nagant dijadikan senapan runduk tahun 1932 dan dioperasikan penembak runduk Soviet selama Perang Dunia II. Senapan runduk M1891/30 versi awal menggunakan teleskop 4x PE atau PEM, teleskop buatan Soviet meniru desain Zeiss. Teleskop-teleskop ini digantikan teleskop 3,5 PU yang lebih kecil, simpel, dan mudah diproduksi. Saat Pertempuran Stalingrad, teleskop ini dipakai Vasily Grigoryevich Zaitsev. Senapan Mosin-Nagant juga digunakan Lyudmila Pavlychenko, penembak jitu terkenal dari Uni Soviet pada Perang Dunia II. Senapan runduk tersebut sangat dihargai dulu dan kini karena kuat, dapat diandalkan, akurat, dan mudah dirawat. Model yang dimodifikasi untuk penembak runduk sangat dicari dan dinilai tinggi oleh kolektor, terutama di Barat.

Setelah Perang Dunia
Setelah Perang Dunia II Uni Soviet menghentikan produksi senapan Mosin-Nagant, menariknya dari angkatan bersenjata, dan menggantikannya dengan karaben SKS kemudian senapan seri AK. Meskipun demikian, senapan Mosin-Nagant tetap dipakai di Blok Timur dan sebagian dunia selama beberapa dekade. Senapan Mosin-Nagant digunakan dalam berbagai konflik selama Perang Dingin, mulai Perang Vietnam dan Perang Korea sampai invasi Soviet ke Afganistan, serta sepanjang tirai besi di Eropa. Senapan ini tidak hanya digunakan sebagai senjata infanteri cadangan, tetapi juga senjata infanteri garis depan.

Saat ini banyak senapan Mosin-Nagant diperjualbelikan di luar Rusia sebagai barang antik maupun koleksi dan sebagai senapan berburu. Akibat surplus produksi industri Soviet selama Perang Dunia II, senapan-senapan ini (umumnya M44 dan M30) bisa diperoleh seharga paling murah 75 dollar AS untuk model standar. Model senapan runduk lebih mahal.

Pengguna
China
Finlandia
Kekaisaran Rusia
Uni Soviet
Romania
Warsawa

Tipe : Senapan
Negara asal : Uni Soviet
Masa penggunaan : 1891-1998
Digunakan oleh     Uni Soviet, Finlandia
Pada perang Rusia-Jepang, Perang Saudara Rusia, Perang Dunia I, Perang Dunia II, Perang Korea, Perang Vietnam, Invasi Soviet ke Afganistan, dan beberapa perang lain.

Sejarah produksi
Perancang : Sergei Ivanovich Mosin, Léon Nagant
Tahun :    1891
Diproduksi : 1891-1965
Jumlah produksi : Sekitar 37 juta
Varian : M91 Dragoon, M1907 Carbine

Spesifikasi
Berat : 4,05 kg (kosong)
Panjang : 1.318 mm (51,37 in)
Magazen : 7.62 mm x 54R
Kaliber : 7.62 mm
Mekanisme : Bolt-action
Rata² tembakan : 15 butir/detik
Kecepatan peluru : 770 m/s
Jarak efektif : 548,64 m
Jarak jangkauan : 1828,8 m
Amunisi : Klip 5-butir, magazen internal
Alat bidik : Belakang sliding ramp, depan tiang

Meriam Kecil

Meriam kecil atau meriam putar adalah meriam berukuran kecil yang terpasang pada standar yang dapat berputar atau sumbu putar horizontal yang memungkinkan busur gerakan yang sangat luas. Jenis lain yang juga disebut sebagai "meriam putar" adalah adalah jenis awal senapan kombinasi [kancing batu-api]] dengan dua laras yang diputar sepanjang sumbu mereka yang memungkinkan operator meriam untuk mengalihkan laras pola spiral ke laras halus. Meriam putar berbeda dengan meriam pivot, meriam yang jauh lebih besar dan terpasang pada pivot horizontal.

Lela
Dalam era Kesultanan-kesultanan Melayu abad ke-17 dan ke-18 di sekitar Semenanjung Malaka dan nusantara yang kerap berdagang dan berperang, digunakan meriam putar berdesain unik yang disebut "lela" (Bahasa Melayu) dan juga "rentaka", versinya yang lebih kecil dan lebih mudah dipindahkan. Lela yang digunakan oleh Kesultanan-kesultanan Melayu dikenal dengan desainnya yang tidak mengikuti desain meriam Eropa, karena pola-pola ukiran, moncongnya yang mengembang atau membentuk mulut naga, dan bagian belakangnya yang berekor (disebut "Ekor lotong"). Meriam-meriam putar tersebut digunakan di atas kapal-kapal dagang atau pun kapal perang kerajaan untuk menghalau bajak laut dan juga dalam perang maritim.

Rentaka
Rentaka adalah istilah bahasa Melayu untuk jenis lela yang berukuran kecil, berlaras panjang dan terbuat dari besi. Istilah ini untuk membedakan dengan lela, versi ukuran normalnya. Senjata ini banyak digunakan pada abad ke-17 dan ke-18 di . Rentaka adalah meriam kecil yang berlubang laras halus (smoothbore) dan diisi dari lubang moncong laras (muzzle loading).

Rentaka digunakan umumnya dengan menancapkan pasak di bawah meriam (disebut "cagak") di sebuah standar, atau di gelindingan roda untuk menjadi meriam portabel yang dapat dibawa di kapal-kapal dagang Melayu, atau juga di darat. Senjata ini dahulu digunakan untuk menandakan adanya perang di laut, dan juga sinyal untuk memulai dan mengakhiri puasa pada bulan ramadhan dalam kepercayaan agama Islam. Dalam adat kerajaan, meriam ini juga digunakan untuk mengumumkan kelahiran atau pernikahan dalam keluarga kesultanan saat itu.

Pranala :
Cannons of the Malay Archipelago